Outdoors

Kenaikan Harga Beras Akibat Musim Panas & Strategi Mitigasi Pemerintah

0 0
Read Time:3 Minute, 12 Second

Penelitian terbaru menunjukkan adanya potensi besar dalam pemanfaatan energi termal laut (OTEC) untuk mendukung dekarbonisasi dan memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Joule menyoroti bahwa teknologi OTEC mampu menghasilkan listrik tanpa henti, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, menjadikannya opsi menarik dalam transisi energi global.

Prinsip Kerja dan Potensi OTEC

OTEC memanfaatkan perbedaan suhu antara air laut permukaan yang hangat dan air laut dalam yang dingin untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Air permukaan dipompa ke penukar panas untuk menguapkan cairan kerja, kemudian uap ini menggerakkan turbin. Air laut dalam yang dingin digunakan untuk mendinginkan uap kembali menjadi cairan, memulai siklus baru.

Metode ini menawarkan keunggulan signifikan, terutama dalam aspek ketersediaan dan stabilitas. Berbeda dengan energi terbarukan lain seperti surya dan angin yang intermiten, OTEC mampu menyediakan daya beban dasar (baseload power) secara berkelanjutan. Lokasi ideal untuk implementasi OTEC adalah di wilayah tropis, di mana perbedaan suhu air laut permukaan dan dalam cukup besar, minimal 20°C.

“Dengan kapasitas pasokan energi global yang tak terbatas, OTEC berpotensi menjadi salah satu kontributor utama bagi masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan,” ungkap penulis utama studi tersebut.

Penelitian ini memproyeksikan bahwa pada tahun 2050, OTEC dapat memiliki kapasitas terpasang hingga 479 GW, menghasilkan sekitar 3.361 TWh listrik per tahun. Angka ini setara dengan hampir seperenam dari total konsumsi listrik global pada tahun 2021. Potensi ini menunjukkan OTEC bukan hanya solusi niche, melainkan pilar penting dalam lanskap energi masa depan.

Tantangan dan Prospek Pengembangan OTEC

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan OTEC masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu kendala utama adalah biaya investasi awal yang tinggi dan biaya operasional yang substansial. Pembangunan infrastruktur OTEC, termasuk pipa besar untuk memompa air laut dalam, memerlukan modal yang tidak sedikit.

Selain itu, terdapat tantangan teknis dalam desain dan pemeliharaan anjungan OTEC yang harus tahan terhadap kondisi laut ekstrem dan korosi air garam. Dampak lingkungan dari pemompaan air dalam yang dingin ke permukaan juga perlu dikaji lebih lanjut, meskipun penelitian awal menunjukkan dampak minimal pada ekosistem laut jika dikelola dengan baik.

Studi ini menggarisbawahi pentingnya dukungan kebijakan dan investasi berkelanjutan untuk mewujudkan potensi OTEC. Dengan kebijakan yang tepat, seperti insentif pajak atau subsidi, serta investasi dalam penelitian dan pengembangan, biaya OTEC dapat menurun seiring dengan skala produksi dan peningkatan efisiensi teknologi.

Pengembangan OTEC juga dapat menghadirkan berbagai manfaat sampingan. Air laut dalam yang kaya nutrisi dapat dimanfaatkan untuk akuakultur dan pertanian lahan kering, sementara air tawar yang dihasilkan sebagai produk sampingan proses OTEC dapat menjadi sumber air minum yang vital bagi masyarakat pesisir atau pulau terpencil.

Peran OTEC dalam Dekarbonisasi Global

Pemanfaatan OTEC secara luas diharapkan dapat memainkan peran krusial dalam upaya dekarbonisasi global. Dengan menyediakan sumber energi listrik yang bersih dan stabil, OTEC dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Studi ini mengkaji tiga skenario dekarbonisasi global. Pada skenario paling ambisius (Target 1,5°C), diperkirakan 40–80% dari total potensi OTEC secara teknis akan dimanfaatkan. Skenario moderat (Target 2°C) memproyeksikan pemanfaatan sekitar 30% dari potensi tersebut. Ini menunjukkan bahwa OTEC bukan hanya pelengkap, tetapi merupakan komponen integral dalam strategi mitigasi perubahan iklim.

Integrasi OTEC dengan sistem energi terbarukan lainnya, seperti surya dan angin, juga dapat menciptakan jaringan energi yang lebih tangguh dan efisien. OTEC dapat mengisi kekosongan pasokan saat energi terbarukan intermiten tidak berproduksi, menjamin stabilitas pasokan listrik secara keseluruhan.

  • Energi termal laut (OTEC) memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih berkelanjutan.
  • OTEC memanfaatkan perbedaan suhu air laut untuk menghasilkan listrik 24/7 tanpa henti.
  • Teknologi ini mampu menyediakan daya beban dasar, berbeda dengan sumber terbarukan intermiten.
  • Pada tahun 2050, OTEC diproyeksikan dapat memenuhi seperenam kebutuhan listrik global.
  • Tantangan utama meliputi biaya investasi dan operasional yang tinggi, serta kompleksitas teknis.
  • Dengan dukungan kebijakan dan investasi, OTEC dapat menjadi pilar dekarbonisasi dan menyediakan manfaat sampingan seperti akuakultur dan air tawar.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %